Langkah Parlemen Yunani Angkat Euro 13/Feb/2012

Minggu, 12 Februari 2012.
Jakarta, Strategydesk - Euro menguat
di awal perdagangan hari ini setelah
parlemen Yunani kemarin menyetujui
program penghematan yang
diperlukan untuk dapat bailout. Tapi
penguatannya masih rentan karena
bailout masih harus disetujui Uni
Eropa.

Euro menguat 0,3% ke $1,3239,
setelah tersungkur akhir pekan lalu
karena ketidakpastian seputar nasib
Yunani. Parlemen Yunani menyetujui
program yang mencakup
pemotongan upah dan pemecatan
PNS itu, meski sudah diperkirakan,
tetap memberi kelegaan karena
kegagalan melakukannya akan
semakin mendekatkan Yunani ke
default.

Tapi aksi protes dan kekerasan di
Athena menunjukkan sulitnya
melaksanakan langkah penghematan
itu. Sudah jelas program itu tidaklah
populer, dan dalam jangka panjang
bahkan dianggap justru bisa semakin
menhancurkan ekonomi, yang
memasuki tahun kelima resesi. Proses
implementasi penghematan akan
terjal.

Persetujuan parlemen tidak serta
merta Yunani dapat segera mendapat
bailout. Masih ada rintangan, Athena
harus mendapatkan persetujuan dari
para menteri keuangan zona euro,
yang akan bertemu minggu ini, agar
bisa mendapat bailout sebesar 130
miliar euro. Selain itu, Yunani juga
hingga saat ini juga belum mencapai
mufakat dengan kreditor swasta soal
restrukturisasi, atau pemotongan
utang antara 50-70%.
Para menteri mengatakan Athena
harus menjelaskan dari mana 325 juta
euro pemotongan anggaran akan
dicapai sebelum bailout disetujui.

Mencerminkan ketidakpuasan
kreditor, Menteri Keuangan Jerman
Wolfgang Schaeuble mengatakan janji
Yunani untuk penghematan tidak lagi
cukup karena sudah banyak janji yang
dilanggaranya dan negara itu harus
melakukan perubahan dramatis.

Jadi ini sepertinya belum saatnya
untuk eforia, karena masih ada
ketidakpastian apakah Uni Eropa akan
menyetujui bailout dalam rapatnya
Rabu nanti, atau kreditor bersedia
dengan pemotongan utang. Andaikan
euro bisa menguat sepanjang hari ini,
besok bisa terhenti tanpa didukung
faktor positif.

Yen melemah tajam setelah data
menunjukkan PDB Jepang kontraksi
2,3% selama kuartal keempat 2011.
Kontraksi ini akibat merosotnya
ekspor dan produksi karena
berkurangnya permintaan, penguatan
yen dan banjir Thailand.

Comentários:

Posting Komentar

 
taringforex © Copyright 2010 | Design By cakra |